This is featured post 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Kamis, 14 Juni 2012

OSI 7 Layer Model & Contoh Protokol-protokol Yang Digunakan

          Agar setiap peralatan dalam sebuah jaringan dapat berkomunikasi, maka peralatan tersebut harus memiliki 'bahasa' yang sama. Hal itulah yang disebut dengan protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang mendefinisikan bagaimana peralatan-peralatan dalam jaringan saling berkomunikasi.
Pada mulanya setiap vendor memiliki standar masing-masing sehingga sebuah peralatan jaringan hanya dapat berkomunikasi dengan peralatan yang memiliki merek yang sama.
Kemudian supaya setiap peralatan jaringan dari berbagai vendor dapat saling berkomunikasim dibuatlah standarisasi. Salah satu standar yang banyak digunakan saat ini adalah OSI (Open System Interconnection) yang dikembangkon oleh ISO (Internasional Standart Organization).
Pada model OSI ini diterapkan model lapisan atau layer dimana setiap lapisan memiliki fungsi masing-masing. Standar OSI tidak membahas secara mendetail tentang cara kerja masing-masing lapisan. tetapi hanya memberikan konsep dan menentukan proses yang terjadi pada lapisan tertentu serta menentukan protokol yang dapat digunakan pada lapisan tersebut.
Pada model OSI, ada tujuh lapisan/layer yang masing-masing beserta fungsi dan contoh protokol sebagai berikut.
1. APLICATION LAYER
Melayani antar muka antara aplikasi dan jaringan, protokol yang digunakan contohnya FTP, DMTIP, POP3.
2. PRESENTATION LAYER
Menangani format data agar dapat dimengerti oleh penerima, pada layer ini juga kompresi, enkripsi-deskripsi data dilakukan, contoh protokolnmya ASCII, MPEG, JPEG.
3. SESSION LAYER
Memisahkan data antar sesi dan antar aplikasi yang berjalan, contohnya protokol SQL, RPC.
4. TRANSPORT LAYER
Mengatur jalannya pertukaran data, pada lapisan ini juga ada fungsu error recovery, contoh protokolnya TCP, UDP, SPX.
5. NETWORK LAYER
Menentukan jalur atau rute pengiriman dan meneruskan paket ke alamat tujuan, contoh protokolnya IP, IPX ARP, RARP, ICMP, RIP.
6. DATA LINK LAYER
Memeprsiapkan dan membangun transmisi data, contoh protokolnya SLIP, PPP, MTU.
7. PHYSICAL LAYER
Mentransmisikan data biner melalui komunikasi, contoh protokolnya : 10baseT, 100baseT, RS232.
Proses yang terjadi pada informasi yang dikirimkan oleh sebuah aplikasi ketika melalui lapisan OSI di atas adalah sebagai berikut
  1. Pada Aplication, Presentation dan session layer, informasi diubah menjadi data.
  2. Pada Transport layer, data diubah menjadi segmen.
  3. Pada Network layer, segmen diubah menjadi paket.
  4. Pada Data link layer, paket diubah menjadi frame.
  5. Pada Phisical layer, frame diubah menjadi bit sehingga siap untuk dikirimkan.

Pada sisi penerima, hal yang sama juga terjadi, dari bit, data dibuah menjadi frame dan seterusnya sehingga akhirnya menjadi informasi yang diterima oleh aplikasi penerimanya.

Rabu, 13 Juni 2012

Model OSI 7 Layer

1. Pengertian Protokol

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah Jaringan Komputer ? Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :

Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
Mengakhiri suatu koneksi.


2. Pengertian Model OSI Layer

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.


Hubungan antara Reference Model” href=”http://id.wikipedia.org/wiki/DARPA_Reference_Model”>DARPA Reference Model dan stack protokol TCP/IP

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan

Definisi masing-masing Layer pada model OSI

7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,  seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.

2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.



3. Cara Kerja Model OSI


Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.

Senin, 14 Mei 2012

Membuat Poster Iklan Minuman dengan Photoshop

Kita kembali lagi untuk tutorial Photoshop. Di Tutorial kali ini, kita akan mencoba membuat sebuah poster iklan untuk produk minuman. Disini, kita akan belajar bagaimana menggabungkan efek percikan air seperti yang biasa kita lihat dalam poster iklan produk minuman. Selain itu, kita juga akan membuat sebuah botol yang realistis tahap demi tahap langsung dari awal dengan Adobe Photoshop.



STEP 1
Buat dokumen baru di Photoshop. Untuk tutorial kali ini, saya mengatur lebar sebesar 800 px dan tinggi 1000 px.



STEP 2
Pad layer palette, pilih layer Background lalu pilih Gradient Tool (G), atur pewarnaan radial untuk gradient tool dari hijau muda ke hijau tua. Jika sudah, drag mouse anda dari bagian tengah halaman ke bagian pinggir untuk mengaplikasikan gradasi pada layer Background.




STEP 3
Pilih Pen Tool (P) Lalu buat sebuah garis seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 4
Sekarang gunakan Direct Selection Tool (A) untuk menduplikasi objek garis. Cukup tekan dan tahan tombol Alt di keyboard, kemudian drag garis lalu lepas.



STEP 5
Masih dengan Direct Selection Tool (A). Klik kanan pada objek garis hasil duplikat, lalu pilih Free Transform Path. Jika sudah, pada menu bar, pilih Edit>Transform Path>Flip Horizontal untuk merefleksi objek garis secara horizontal sehingga menjadi seperti pada gambar dibawah.



STEP 6
Untuk membuat objek dua garis tersebut membentuk sebuah botol, kita perlu menyambungkan ruang kosong di bagian atas dan bawah. Lakukan hal tersebut menggunakan Pen Tool, klik di satu titik lalu klik pada titik di ujung lainnya untuk menyambung garis.



STEP 7
Buat sebuah layer baru diatas layer background dengan klik tombol Add New Layer pada bagian bawah layer palette. Ganti nama layer menjadi 'botol'



STEP 8
Dengan Pen Tool (P), klik kanan pada objek garis lalu pilih Make Selection untuk membuat seleksi berdasarkan bentuk garis.



STEP 9
Pastikan warna foreground (warna depan) adalah putih dengan menekan tombol D di keyboard. Lalu isi seleksi berbentuk botol dengan warna putih menggunakan Paint Bucket Tool. Jika sudah, tekan Ctrl + Ddi keyboard untuk menghilangkan seleksi.



STEP 10
Klik ganda pada layer 'botol' di layer palette untuk membuka jendela layer style. Pada layer style, atur nilai dan warna yang terdapat pada gradient overlay seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 11
Kemudian atur juga nilai untuk Inner Glow seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 12
Buat layer baru dengan nama layer 'tutup botol', dilayer baru tersebut, buat sebuah persegi dibagian atas botol dengan Rectangle Tool. beri warna coklat. Kemudian, ambil seleksi dari layer 'botol' dengan caratekan dan tahan Ctrl di keyboard, lalu klik pada thumbnail layer botol di layer palette. Jika sudah, pilihSelect>Inverse untuk membalik seleksi, lalu tekan Delete di keyboard untuk menghapus bagian persegi yang keluar dari objek botol.



STEP 13
Tambahkan tekstur ke tutup botol. Caranya, pilih layer tutup botol, lalu pilih Filter>Noise>Add Noise. Atur nilai yang terdapat pada Amont sebesar 10.



STEP 14
Aplikasikan juga gradient overlay dengan layer style seperti yang kita lakukan pada objek botol tadi. tapi kali ini, berikan warna dari coklat muda ke coklat tua (lihat gambar).



STEP 15
Buat sebuah layer lagi untuk bagian bawah tutup botol, lalu buat sebuah bentuk seperti gambar dibawah dengan menggunakan Rectangle Tool. Gunakan Blending mode untuk membuat shadow atau bayangan untuk objek tersebut (lihat gambar dibawah).



STEP 16
Buat sebuah layer baru dan beri nama layer 'reflection'. Kita akan membuat sebuah efek pendaran cahaya botol. Ambil seleksi dari objek botol, lalu sapukan brush seperti gambar dibawah ini pada layer reflection.



STEP 17
Ubah blending mode dari layer reflection menjadi Screen dan atur opacity menjadi 50 %.



STEP 18
Tambahkan Layer mask dengan menekan tombol Add Layer Mask di bagian bawah layer palette. pastikan warna foreground adalah hitam lalu sapukan brushes (B) di bagian tengah reflection seperti gambar dibawah ini. Kalau berhasil, maka pendaran cahaya yang tersisa hanya terdapat di bagian pinggir botol.



STEP 19
Tambahkan Label untuk botol, bisa apa saja. Sebagai contoh, saya menggunakan logo Desain Studiosebagai label di tutorial kali ini.



STEP 20
Download Buble Brushes lalu install dengan cara copy ke folder brushes photoshop. Pilih Brushes Tool (B), lalu klik pada tanda panah kecil di bagian atas jendela pengaturan brushes lalu pilih Load Brushes. Browse lokasi dimana brushes tadi disimpan. Jika sudah, pilih salah satu buble seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 21
Pilih Window>Brushes untuk membuka jendela Brushes palette, atur nilai pada tab Shape Dynamic danScattering seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 22
Buat layer baru dan sapukan brushes ke bagian pinggir botol seperti gambar dibawah. Mainkan besar kecilnya brushes sehingga menghasilkan bentuk seperti gambar dibawah ini.



STEP 23
Masukkan gambar embun pada daun yang bisa anda temukan disini. Ganti blending mode layer gambar embun menjadi Overlay, lalu posisikan gambar ditengah-tengah objek botol. Perbesar gambar embun ke bawah lalu gunakan Layer Mask untuk menghapus bagian yang keluar dari botol.



STEP 24
Duplikasi layer embun, lalu perkecil sedikit dan posisikan dibagian leher objek botol. Sama halnya dengan step sebelumnya, gunakan juga layer mask untuk menghapus bagian yang keluar dari botol.



STEP 25
Masukkan gambar percikan air yang bisa ditemukan disini. Kemudian, pilih Window>Channel untuk masuk kebagian Channel Palette. Cari Channel yang paling kontras (dalam hal ini adalah Red), laluduplikasi channel tersebut.



STEP 26
Pilih Channel Red Copy, lalu tekan Ctrl + L untuk mengatur adjustmen Level channel tersebut. Atur nilai yang terdapat pada bagian Level seperti pada gambar dibawah.



STEP 27
Tekan dan tahan Ctrl lalu klik pada thumbnail channel red copy untuk mengambil seleksi. jika sudah, kembali kebagian layer palette. Pada layer gambar percikan air, pilih Select>Inverse untuk membalik seleksi, lalu tekan Delete di keyboard untuk menghapus bagian selain air.



STEP 28
Posisikan percikan air di tengah objek botol, lalu pada bagian bawah Layer Palette, klik tombol Create New fill or Adjustment Layer sambil menahan tombol Alt di keyboard. Jangan lepas tombol Alt sebelum memilih Color Balance.



STEP 29
Atur nilai di bagian Color Balance seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 30
Agar objek terlihat menyatu dengan botol, gunakan layer mask dan hapus bagian tengah objek percikan air.



STEP 31
Sepertinya percikan air kurang terlihat hijau, gunakan dengan menggunakan Adjustmen Photo Filter(terapkan proses yang sama seperti saat mengaplikasikan color balance). Pada Jendela Photo Filter, atur nilai pada Filter menjadi Green dan atur nilai Density menjadi 48 %.



STEP 32
Buat layer baru di atas layer background, buat sebuah lingkaran sebagai bayangan bawah botol dan beri warna hitam untuk lingkaran tersebut. Pilih Filter>Blur>Gaussian Blur untuk membuat soft gambar bayangan. Ganti Blending Mode ke Multiply dan Opacity sebesar 10 %.



STEP 33
Masukkan gambar daun yang bisa anda dapatkan disini. Gunakan magic wand tool (W) lalu klik pada bagian putih pada gambar daun. Tekan tombol Delete di keyboard untuk menghapusnya.



STEP 34
Posisikan gambar daun dibagian paling belakang dari semua objek. Berikan Adjustment berupaHue/Saturation hanya pada layer daun dengan cara tekan dan tahan tombol Alt saat memilih Hue/Saturation.



STEP 35
Atur nilai yang terdapat pada Hue/Saturation seperti pada gambar di bawah ini.



STEP 36
Duplikasi layer shadow (bayangan dibawah objek botol) untuk membuat bayangan yang lain untuk layer daun.



STEP 37
Langkah terakhir, buat layer baru diatas layer daun, ambil seleksi layer daun lalu sapukan brushes (B)dengan warna hitam di bagian pinggir objek botol (lihat gambar dibawah). Ganti Blending Mode layer tadi menjadi Multiply dan Opacity menjadi 32 %.


Kita kembali lagi untuk tutorial Photoshop. Di Tutorial kali ini, kita akan mencoba membuat sebuah poster iklan untuk produk minuman. Disini, kita akan belajar bagaimana menggabungkan efek percikan air seperti yang biasa kita lihat dalam poster iklan produk minuman. Selain itu, kita juga akan membuat sebuah botol yang realistis tahap demi tahap langsung dari awal dengan Adobe PhotoshopLets Check it Out..!!!



STEP 1
Buat dokumen baru di Photoshop. Untuk tutorial kali ini, saya mengatur lebar sebesar 800 px dan tinggi 1000 px.



STEP 2
Pad layer palette, pilih layer Background lalu pilih Gradient Tool (G), atur pewarnaan radial untuk gradient tool dari hijau muda ke hijau tua. Jika sudah, drag mouse anda dari bagian tengah halaman ke bagian pinggir untuk mengaplikasikan gradasi pada layer Background.




STEP 3
Pilih Pen Tool (P) Lalu buat sebuah garis seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 4
Sekarang gunakan Direct Selection Tool (A) untuk menduplikasi objek garis. Cukup tekan dan tahan tombol Alt di keyboard, kemudian drag garis lalu lepas.



STEP 5
Masih dengan Direct Selection Tool (A). Klik kanan pada objek garis hasil duplikat, lalu pilih Free Transform Path. Jika sudah, pada menu bar, pilih Edit>Transform Path>Flip Horizontal untuk merefleksi objek garis secara horizontal sehingga menjadi seperti pada gambar dibawah.



STEP 6
Untuk membuat objek dua garis tersebut membentuk sebuah botol, kita perlu menyambungkan ruang kosong di bagian atas dan bawah. Lakukan hal tersebut menggunakan Pen Tool, klik di satu titik lalu klik pada titik di ujung lainnya untuk menyambung garis.



STEP 7
Buat sebuah layer baru diatas layer background dengan klik tombol Add New Layer pada bagian bawah layer palette. Ganti nama layer menjadi 'botol'



STEP 8
Dengan Pen Tool (P), klik kanan pada objek garis lalu pilih Make Selection untuk membuat seleksi berdasarkan bentuk garis.



STEP 9
Pastikan warna foreground (warna depan) adalah putih dengan menekan tombol D di keyboard. Lalu isi seleksi berbentuk botol dengan warna putih menggunakan Paint Bucket Tool. Jika sudah, tekan Ctrl + Ddi keyboard untuk menghilangkan seleksi.



STEP 10
Klik ganda pada layer 'botol' di layer palette untuk membuka jendela layer style. Pada layer style, atur nilai dan warna yang terdapat pada gradient overlay seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 11
Kemudian atur juga nilai untuk Inner Glow seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 12
Buat layer baru dengan nama layer 'tutup botol', dilayer baru tersebut, buat sebuah persegi dibagian atas botol dengan Rectangle Tool. beri warna coklat. Kemudian, ambil seleksi dari layer 'botol' dengan caratekan dan tahan Ctrl di keyboard, lalu klik pada thumbnail layer botol di layer palette. Jika sudah, pilihSelect>Inverse untuk membalik seleksi, lalu tekan Delete di keyboard untuk menghapus bagian persegi yang keluar dari objek botol.



STEP 13
Tambahkan tekstur ke tutup botol. Caranya, pilih layer tutup botol, lalu pilih Filter>Noise>Add Noise. Atur nilai yang terdapat pada Amont sebesar 10.



STEP 14
Aplikasikan juga gradient overlay dengan layer style seperti yang kita lakukan pada objek botol tadi. tapi kali ini, berikan warna dari coklat muda ke coklat tua (lihat gambar).



STEP 15
Buat sebuah layer lagi untuk bagian bawah tutup botol, lalu buat sebuah bentuk seperti gambar dibawah dengan menggunakan Rectangle Tool. Gunakan Blending mode untuk membuat shadow atau bayangan untuk objek tersebut (lihat gambar dibawah).



STEP 16
Buat sebuah layer baru dan beri nama layer 'reflection'. Kita akan membuat sebuah efek pendaran cahaya botol. Ambil seleksi dari objek botol, lalu sapukan brush seperti gambar dibawah ini pada layer reflection.



STEP 17
Ubah blending mode dari layer reflection menjadi Screen dan atur opacity menjadi 50 %.



STEP 18
Tambahkan Layer mask dengan menekan tombol Add Layer Mask di bagian bawah layer palette. pastikan warna foreground adalah hitam lalu sapukan brushes (B) di bagian tengah reflection seperti gambar dibawah ini. Kalau berhasil, maka pendaran cahaya yang tersisa hanya terdapat di bagian pinggir botol.



STEP 19
Tambahkan Label untuk botol, bisa apa saja. Sebagai contoh, saya menggunakan logo Desain Studiosebagai label di tutorial kali ini.



STEP 20
Download Buble Brushes lalu install dengan cara copy ke folder brushes photoshop. Pilih Brushes Tool (B), lalu klik pada tanda panah kecil di bagian atas jendela pengaturan brushes lalu pilih Load Brushes. Browse lokasi dimana brushes tadi disimpan. Jika sudah, pilih salah satu buble seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 21
Pilih Window>Brushes untuk membuka jendela Brushes palette, atur nilai pada tab Shape Dynamic danScattering seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 22
Buat layer baru dan sapukan brushes ke bagian pinggir botol seperti gambar dibawah. Mainkan besar kecilnya brushes sehingga menghasilkan bentuk seperti gambar dibawah ini.



STEP 23
Masukkan gambar embun pada daun yang bisa anda temukan disini. Ganti blending mode layer gambar embun menjadi Overlay, lalu posisikan gambar ditengah-tengah objek botol. Perbesar gambar embun ke bawah lalu gunakan Layer Mask untuk menghapus bagian yang keluar dari botol.



STEP 24
Duplikasi layer embun, lalu perkecil sedikit dan posisikan dibagian leher objek botol. Sama halnya dengan step sebelumnya, gunakan juga layer mask untuk menghapus bagian yang keluar dari botol.



STEP 25
Masukkan gambar percikan air yang bisa ditemukan disini. Kemudian, pilih Window>Channel untuk masuk kebagian Channel Palette. Cari Channel yang paling kontras (dalam hal ini adalah Red), laluduplikasi channel tersebut.



STEP 26
Pilih Channel Red Copy, lalu tekan Ctrl + L untuk mengatur adjustmen Level channel tersebut. Atur nilai yang terdapat pada bagian Level seperti pada gambar dibawah.



STEP 27
Tekan dan tahan Ctrl lalu klik pada thumbnail channel red copy untuk mengambil seleksi. jika sudah, kembali kebagian layer palette. Pada layer gambar percikan air, pilih Select>Inverse untuk membalik seleksi, lalu tekan Delete di keyboard untuk menghapus bagian selain air.



STEP 28
Posisikan percikan air di tengah objek botol, lalu pada bagian bawah Layer Palette, klik tombol Create New fill or Adjustment Layer sambil menahan tombol Alt di keyboard. Jangan lepas tombol Alt sebelum memilih Color Balance.



STEP 29
Atur nilai di bagian Color Balance seperti pada gambar dibawah ini.



STEP 30
Agar objek terlihat menyatu dengan botol, gunakan layer mask dan hapus bagian tengah objek percikan air.



STEP 31
Sepertinya percikan air kurang terlihat hijau, gunakan dengan menggunakan Adjustmen Photo Filter(terapkan proses yang sama seperti saat mengaplikasikan color balance). Pada Jendela Photo Filter, atur nilai pada Filter menjadi Green dan atur nilai Density menjadi 48 %.



STEP 32
Buat layer baru di atas layer background, buat sebuah lingkaran sebagai bayangan bawah botol dan beri warna hitam untuk lingkaran tersebut. Pilih Filter>Blur>Gaussian Blur untuk membuat soft gambar bayangan. Ganti Blending Mode ke Multiply dan Opacity sebesar 10 %.



STEP 33
Masukkan gambar daun yang bisa anda dapatkan disini. Gunakan magic wand tool (W) lalu klik pada bagian putih pada gambar daun. Tekan tombol Delete di keyboard untuk menghapusnya.



STEP 34
Posisikan gambar daun dibagian paling belakang dari semua objek. Berikan Adjustment berupaHue/Saturation hanya pada layer daun dengan cara tekan dan tahan tombol Alt saat memilih Hue/Saturation.



STEP 35
Atur nilai yang terdapat pada Hue/Saturation seperti pada gambar di bawah ini.



STEP 36
Duplikasi layer shadow (bayangan dibawah objek botol) untuk membuat bayangan yang lain untuk layer daun.



STEP 37
Langkah terakhir, buat layer baru diatas layer daun, ambil seleksi layer daun lalu sapukan brushes (B)dengan warna hitam di bagian pinggir objek botol (lihat gambar dibawah). Ganti Blending Mode layer tadi menjadi Multiply dan Opacity menjadi 32 %.

 
Loading
Harry Potter - Nimbus 2000 Broom